Gambar-gambar peninggalan keraja’an-keraja’an Hindu
Peninggalan Kerajaan
Hindu Indonesia
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun
pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa
utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai
dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi
ini adalahSiwagrha (bahasa Sanskerta) yang bermakna 'Rumah
Siwa'), dan memang digarbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam
arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa
Siwa lebih diutamakan.
Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20
kilometer timurYogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120
kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan
antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang
wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi Jabung adalah
salah satu candi hindu peninggalan kerajaan Majapahit. Candi
hindu ini terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata
merah ini mampu bertahan ratusan tahun. Menurut keagamaan, Agama Budha
dalam
kitab NagarakertagamaCandi Jabung di sebutkan dengan nama
Bajrajinaparamitapura. Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh
Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359
Masehi. Pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman
Bhre Gundal salah seorang keluarga raja.
Batu bertulis ini dibuat semasa pemerintahan Surawisesa (tahun 1521 s/d
1535) satu diantara putra dari Prabu Siliwangi Raja Pajajaran. Di komplek
Batutulis 54 terdapat 15 buah batu terasit yang terdiri dari 6 buah batu
didalam Cungkup, 2 buah diserambi dan 6 buah di halaman.
Benteng
Indra Patra merupakan bagian dari 3 benteng dalam Trail Aceh
lhee Sagoe. Trail Aceh Lhee Sagoe adalah wilayah yang menghubungkan tiga
peninggalan zaman Hindu-Budha di Aceh. Jika ketiganya dihubungkan (Indrapatra,
Indrapuri dan Indrapurwa) maka akan membentuk sebuah segitiga dan disebut
juga Trail Aceh lhee Sagoe.
Benteng
Indra Patra dibangun pada abad ke-7 Masehi oleh Putra Raja Harsa dari Kerajaan
Lamuri, yaitu kerajaan Hindu pertama di Aceh (Indra Patra) sebelum kedatangan
pengaruh Islam. Posisi benteng ini cukup strategis karena berhadapan langsung
dengan Selat Malaka sehingga berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan
armada Portugis.
Di masa
Sultan Iskandar Muda, seorang laksamana wanita pertama di dunia yang
terkenal dan disegani yaitu Laksamana Malahayati, menggunakan benteng ini
untuk pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam dari serangan Portugis yang datang
dari Selat Malaka.
Benteng
Indra Patra berukuran besar dan terbuat dari susunan batu gunung setebal 2
meter. Perekat dinding benteng diperkirakan berupa campuran kapur, tanah liat,
putih telur, dan tumbukan kulit kerang. Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam,
benteng ini digunakan sebagai pertahanan menghadapi armada Portugis.
Gambar-gambar peninggalan kerajaan Budha
Di Indonesia, masuknya
agama budha seiring dengan masuknya
pengaruh agama Hindu. Dengan adanya pengaruh budha, muncul kerajaan –
kerajaan yang rajanya memeluk agama Budha. Kerajaan – kerajaan yang bercorak
Budha antara lain sebagai berikut
a. Kerajaan Kaling
Dalam berita – berita
dari Cina pada masa pemerintahan dinastti Teng (618 – 906 M), di Jawa Tengah
terdapat kerajaan yang berama kerajaan Kaling atau Holing. Pada tahun 664 M,
datang seorang pendeta Budha dari Cina bernama Hwi-ning ke Kaling atau Holing.
Selama 3 tahun dia menerjemahkan kitab – kitab agama Budha hinayana.
b. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
berdiri sejak abad ke-7 M dan berpusat di muara Sungai Musi, Palembang. Berita
tentang kerajaan Sriwijaya dapat diketahui dari 5 buah prasasti yang terdapat
di Sumatra. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Melayu Kuno.
a. Prasasti Kedukan Bukit.
b. Prasasti Talang Tuwo.
c. Prasasti Telaga Batu.
d. Prasasti Kota Kapur.
e. Prasasti Karang Berahi
Pada awalnya, kerajaan
Sriwijaya merupakan kerajaan kecil denga wilayah kekuasaan sempit yang berpusat
di Muara Takus. Sedikit demi sedikit, Sriwijaya memperluas kerajaannya. Hampir
seluruh Pulau Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.
Kekuasaan Sriwijaya
Semakin luas, meliputi Selat Malaka, selat Karimata, dan Selat Sunda. Untui
memperluas wilayah kekuasaan dan sekaligus
mempertahankan wilayah kekuasaan, Sriwijaya membangun armada angkatan
laut yang kuat sehingga disebut sebagai kerajaan Maritim.
Kerajaan Sriwijaya
tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran. Namun juga sebagai
pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha. Tidak hanya penduduk Sriwijaya yang
mempelajari bahasa sansekerta dan agama Budha, banyak siswa dari negara lain,
seperti Cina, datang ke Sriwijaya untuk belajar.
PENINGGALAN SEJARAH
BERCORAK BUDHA
Kerajaan bercorak Budha memiliki peniggalan sejarah hampir sama dengan
Hindu.
a. Prasasti
Prasasti bercorak Budha
adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Telaga Batu,
Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi.
Contoh : Prasasti
Telaga batu
b. Candi
1. Candi Borobudur
Salah satu candi yang
terkenal dengan peniggalan bercorak Budha. Candi Borobudur didirikan pada tahun
824 M oleh Raja Matraman bernama Sanmaratungga. Candi Borobudur Terdiri Dari 10
tingkat dapat dibagi 3 bagian.
Keistimewaan Candi
Borobudur ialah dindingnya penuh dengan ukiran pahatan yang menggambarkan
sejarah agama Budha dan kehidupan rakyat pada masa bangunan ini didirikan.
Gambar yang diukir dipermukaan dinding disebut dengan relief. Relief – relief
yang terdapat di Candi Borobudur antara lain sebagai berikut.
a. Karmawibhangga
b. Lalitavistara
c. Awanda dan Jataka.
2. Candi Mendut
Didirikan oleh Raja
Indra pada tahun 824 M di sebelah Timut Candi Borobudur (Magelang) Jawa Tengah.
3. Candi Kalasan
Candi ini didirikan
pada tahun 778 M oleh keluarga Sailendra sebagai Bangunan bangunan suci Dewi
Tara. Candi ini terletak di Yogyakarta.
4. Candi – candi di Jawa
Timur
Candi – candi di Jawa
Timur yang terpentng adalah candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, dan Candi Panatara.
contoh : Candi Kidal
5. Patung Budha
Patung Budha berwujud
Sang Budha yang ada di Borobudur memiliki berbagai posisi. Tiap sisi mengandung
makna tersendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar