Kamis, 21 Mei 2015

Resume kelompok 2, Catur Marga dan Panca Yadnya



Resume kelompok 2:
Siti Kusniyatus Sayidah
Muhammad Najibuddin
Abdul Rosid

1.      Catur Marga ialah empat jalan atau cara mengamalkan agama Hindu (Veda) dalam kehidupan dan dalam bermasyarakat. Oleh karena keadaan dan kemampuan lahir-batin umat Hindu tidak semua sama maka Veda mengajarkan Catur Marga (empat jalan) agar semua umat dapat beragama sesuai kemampuannya.
Bagian-bagian Catur Marga antara lain : 
  • Bhakti Marga : Mengamalkan agama dengan melaksanakan bhakti/sembahyang, cinta kasih terhadap sesama ciptaan Tuhan, baik sesama manusia maupun dengan makhluk lain yang lebih rendah dari manusia yang disertai sarana bhakti. Jadi apabila orang telah bersembahyang dan hidup kasih sayang terhadap sesama makhluk itu berarti telah mengamalkan ajaran Veda melalui jalan bhakti
  • Karma Marga : Mengamalkan agama dengan berbuat Dharma atau kebajikan seperti mendirkan tempat suci (pura) dan merawatnya, menolong orang yang kesusahan, melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga/ anggota masyarakat dan berbagai kegiatan sosial (subhakarma) lainnya yang dilandasi dengan ikhlas dan rasa tanggung jawab. Itulah pengalaman agama dengan kerja (karma).
  • Jnana Marga : Mengamalkan agama dengan jalan mempelajari, memahami, menghayati, menyebarkan agama dan ilmu pengetahuan-ketrampilan (IPTEK) dalam kehidupan sehari-hari. Jadi berdiskusi, memberi ceramah atau menyebarkan ajaran agama, mengajarkan ketrampilan positif berarti sudah mengamalkan agama melalui Jnana Marga.
  • Raja Marga : Mengamalkan agama dengan melakukan Yoga, bersemadi, tapa atau melakukan Brata (pengendalian diri) dalam segala hal termasuk upawasa (puasa) dan pengendalian seluruh indria.
     Keempat jalan (marga) itu dapat dilakukan diberbagai tempat dan waktu sesuai kemampuan seseorang dan keempatnya tidak dapat dipisahkan karena dalam prakteknya saling berkaitan. Misalnya sembahyang , keempat cara (marga) itu dapat diamalkan sekaligus yaitu :
- rasa hormat atau berserah merupakan wujud bhakti marga.
- Menyiapkan sarana kebhaktian merupakan wujud karma marga.
- Pemahaman tentang sembahyang merupakan wujud jnana marga. 
- Duduk tegak-tenang-konsentrasi merupakan wjud raja marga.
     Jika direnungkan dan diperhatikan maka sesungguhnya pengamalan agama Hindu sangat mudah, praktis dan lues. Keluesan itu disebabkan karena agama Hindu dapat dilaksanakan :
- Dengan mempraktekan Catur Marga
- Oleh seluruh umat tanpa terkecuali
- Disegala tempat, waktu dan keadaan
- Tidak harus dengan materi
- Sesuai dengan kemampuan umat
- Sesuai dengan adat istiadat karena Hindu menjiwai adat istiadat.
     Demikian agama Hindu dapat diamalkan selama 24 jam setiap hari dengan cara serta bentuk pengamalan  yang beraneka ragam. Untuk itu umat Hindu tidak patut memaksakan bentuk pengamalan agama agar seragam dari segi materi maupun bentuk material lainnya, apalagi keseragaman jumlah uang. Namun yang harus sama dan seragam ialah prinsip dasar ajaran agama. 
Ada 4 (empat) jalan (Marga) menuju kepada Tuhan (Hyang Widhi) yaitu :
  • Bhakti Marga
  • Karma Marga
  • Jnana Marga.
  • Yoga Marga
Bhakti artinya cinta kasih. Kata bhakti digunakan untuk menunjukkan cinta kasih kepada subyek yang lebih tinggi statusnya, atau lebih luas lingkupnya misalnya : orang tua, negara, bangsa, Tuhan (Hyang Widhi). Kata cinta kasih digunakan untuk sesama misalnya tunangan, istri/suami, umat sedharma, umat manusia. Orang yang ber-bhakti kepada Hyang Widhi disebut Bhakta.
Dari caranya mewujudkan, bhakti dibagi dua yaitu PARA BHAKTI dan APARA BHAKTI. Para artinya utama; jadi para bhakti artinya cara berbhakti kepada Hyang Widhi yang utama, sedangkan apara bhakti artinya tidak utama; jadi apara bhakti artinya cara berbhakti kepada Hyang Widhi yang tidak utama. Apara bhakti dilaksanakan oleh bhakta yang tingkat inteligensi dan kesadaran rohaninya kurang atau sedang-sedang saja. Para bhakti dilaksanakabhakta yang tingkat inteligensi dan kesadaran rohaninya tinggi.
2.       Pengertian Umum Yadnya 

Pada awalnya banyak orang mengartikan bahwa yadnya semata upacara ritual keagamaan.Pemahaman ini tentu tidak salah karena upacara ritual keagamaan adalah bagian dari yadnya.Namun patut disadari bahwa upacara hanyalah salah satu bentuk Yajna yang paling nampak dengan nyata atau rill..
Pengertian secara umum yadnya disamakan dengan ritual,sedangkan dalam bahasa sehari-hari, yadnys dimaksudkan sebagai upacara keagamaan. Dalam arti sempit di samakan dengan samskara atau sangaskara yang artinya, dengan melihat mensucikan, membiasakan,menjadikannya sempurna, memberi bentuk,melengkapi, memperindah, membentuk, dan membudayakan.

Pengertian yanja juga dapat kita lihat dari dua segi yaitu pengertian secara etimologi dan pengertian secara terminology.Secara etemologi kata yajna adalah kata dalam bahasa Sanskrta yang berasal dari urat kata kerja “yaj” yang artinya memuja, mempersembahkan, berkorban.Urat kata kerja “yaj” tersebut kemudian dapat berubah menjadi kata Yajna, Yajus, Yajanadan Yajamana.Yajna berarti pemujaan, persembahan atau korban suci.Yajus berarti aturan tentang yajna.Yajana atau Yajna karma berarti pelaksanaan yajna, sedangkan Yajamana berarti orang yang melakukan Yajna. Secara terminologi kata Yajna memiliki pengertian sebagai berikut :


1. Yajna ngaraning manghanaken homa. 

Artinya :
Yajna artinya mengadakan homa.
2. Yajna ngaranya “Agnihotradi” kapujan sang hyang Siwagni pinakadinya 
Artinya :
Yajna artinya “Agnihotra” yang utama, yaitu pemujaan atau persembahan kepada Sang Hyang Siwa Agni.
Yang dimaksud dengan homa dalam Wraspati Tattwa mempunyai makna yang sama dengan “Agnihotra” dalam Agastya parwa yaitu pemujaan atau persembahan kepada Ageni antaralain berupa minyak dari biji-bijian(kranatila), madu, kayu cendana(sri wrksa), mentega, susu dan sebagainya seperti digambarkan dalam Kakawin Ramayana I.24-27. Jadi pada prinsipnya pengertian yajna itu pada mulanya berpusat pada pemujaan atau persembahan kepada Agni berupa minyak, susu dan sebagainya. Persembahan (Yajna) tersebut menimbulkan hujan.

Dari hujan lahirlah makanan.Dari makanan lahirlah mahluk hidup.Sedangkan yajna itu sendiri lahir dari karma (Bhagawadgita III.14), karena Yajna lahir dari karma maka yajana termasuk karma kanda atau karma sanyasa atau prawrti yaitu jalan perbuatan.


Sejalan dengan perkembangan pola piker manusia yang semakin luas, maka pengertian Yajna pun menjadi luas dan dalam. Tidak saja menyangkut pemujaan dan persembahan kepada Agni saja namun juga kepada aspek yang lain. Agni berkedudukan sebagai prantara yang menghubungkan antara manusia dengan Tuhan atau Dewa-dewa Melaluai Dewa Agni persembahan atau Yajna itu disampakan kepada yang dituju.Jadi secara singkat dapatlah kiranya dikatakan bahwa yang dimaksuddengan Yajna iyu adalah segala bentuk pemujaan atau persembahan dan pengorbanan yang tulus ikhlas yang timbul dari hati yang suci demi maksud-maksudmulia dan luhur.


Ada beberapa unsur yang mutlak yang terkandung dalam yajna. Unsur-unsur tersebut yaitu : 

•    Karya (adnya perbuatan) 
•    Sreya (ketulus ikhlasan) 
•    Bhakti (persembahan) 
Jadi semua perbuatan yang berdasarkan dharma dan dilakukan dengan tulus ikhlas dapat disebut yajna. Dalm Bhagawadgita ditegaskan  bahwa belajar dan mengajar didasari oleh keikhlasan serta penuh pegabdian untuk memua Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah tergolong yajna. Memelihara alam lingkungan juga disebut yajna. Mengendalikan hawa nafsu dan panca indria adalah yajna. Demikian pula membaca kitab suci Veda, sastra Agama yang dilakukan dengan tekun dan ikhlas adalah yajna. Saling memelihara, mengasihi sesama mahluk hidup juga disebut yajna. Menolong orang sakit, mengentaskan kemiskinan, menghibur orang yang sedang ditimpa kesusahan adalah yajna. Jadi jelaslah yajna itu bukanlah terbatas pada kegiatan upacara keagamaan saja. Upacara dan upakaranya (sesajen dan alat-alat upakara) merupakan bagian dari yadjnya.

1. TUJUAN YADNYA

Dalam banyak sloka dari berbagai kitab menyatakan bahwa alam semesta beserta segala isinya termasuk manusia; diciptakan , dipelihara dan dikembangkan melalui yadnya. Oleh karena itu maka yadnya yang dilakukan oleh manusia tentu bertujuan untuk mencapai tujuan hidup manusia menurut konsep Hindu yakni Moksartham jagat hita ( Kebahagiaan sekala dan niskala ).
Dalam rangka mencapai tujuan tertinggi tersebut manusia harus melakukan aktivitas dan berkarma. Paling tidak empat hal yang harus dilakukan manusia yaitu, penyucian diri, peningkatan kualitas diri, sembahyang, dan senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Sang Pencipta.
Empat hal di atas semuanya dapat dicapai melalui Yadnya. Oleh karena itu tujuan Yadnya adalah :

a. Untuk Penyucian

Untuk mencapai kebahagiaan maka hidup ini harus suci.Tanpa kesucian sangat mustahil keharmonisan dan kebahagiaan itu dapat tercapai. Pribadi dan jiwa manusia dalam aktivitasnya setiap hari berinteraksi dengan sesama manusia dan alam lingkungan akan saling berpengaruh. Guna ( sifat satwam, rajas, dan tamas ) orang akan saling mempengaruhi, demikian juga “guna” alam akan mempengaruhi manusia. Untuk mencapai kebahagiaan maka manusia harus memiliki imbangan Guna Satwam yang tinggi.Pribadi dan jiwa manusia harus dibersihkan dari guna rajas dan guna tamas.Melalui Yadnya kita dapat menyucikan diri dan juga menyucikan lingkungan alam sekitar. Jika manusia dan alam memiliki tingkatan guna satwam yang lebih banyak maka keharmonisan alam akan terjadi.Kitab Manawa Dharmasastra V.109 menyatakan :

“ Adbhirgatrani suddhayanti mana satyena suddhayanti, Widyatapobhyam bhutatma buddhir jnanena suddhayanti”

Artinya :

Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa manusia dibersihkandengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dibersihkan dengan pengetahuan yang benar.


Oleh karena itu jadikanlah aktivitas sehari-hari kita sebagai yadnya.Laksanakan kewajiban diri sendiri dengan penuh kesadaran dan keihlasan sehingga masuk dalam kelompok yadnya.Dengan demikian maka setiap kegiatan yang kita lakukan selalu memberikan kesucian pada diri pribadi.

Demikian juga untuk kesucian alam dan lingkungan lakukan upacara/ ritual sesuai dengan sastra agama sehingga kita akan senantiasa berada pada lingkungan yang suci. Lingkungan yang suci akan memberikan kehidupan yang suci juga bagi manusia.

b. Untuk meningkatkan kualitas diri

Setiap kelahiran manusia selalu disertai oleh karma wasana. Demikian pula setiap kelahiran bertujuan untuk meningkatkan kualitas jiwatman sehingga tujuan tertinggi yaitu bersatunya atman dengan brahman ( brahman atman aikyam ) dapat tercapai. 

Hanya dilahirkan sebagai manusia memiliki sabda, bayu , dan idep dapat melakukan perbuatan baik sebagai cara untuk meningkatkan kualitas jiwatman, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Sarasamuscaya sloka 2 sebagai berikut :

Ri sakwehning sarwa bhùta, iking janma wwang juga wénang gumawayakén ikang çubhàçubhakarma, kunéng panéntasakéna ring çubhakarma juga ikangaçubhakarma, phalaning dadi wwang.

Artinya :

Diantara semua mahluk hidup , hanya yang dilahirkan sebagai manusia saja yang dapat melaksanakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, oleh karena itu leburlah ke dalam perbuatan baik , segala perbuatan yang buruk itu; demikianlah gunanya menjadi manusia.

Dari sloka di atas jelas kewajiban hidup manusia adalah untuk selalu meningkatkan kualitas diri melalui perbuatan baik.Perbuatan baik yang paling utama adalah melalui Yadnya.Dengan demikian setiap yadnya yang kita lakukan hasilnya adalah terjadinya peningkatan kualitas jiwatman.


c. Sebagai sarana menghubungkan diri dengan Tuhan

Alam semesta dengan segala isinya termasuk manusia adalah ciptaan Hyang Widhi. Oleh karena itu hidup manusia dalam rangka mencapai tujuannya tidak akan lepas dari tuntunan dan kekuasaan Tuhan. Untuk menjaga agar senantiasa jalan kehidupan kita pada arah yang benar dan selalu mendapat sinar suci serta tuntunan Hyang Widhi maka haruslah kita selalu menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sebagaimana dalam ajaran Tri Hita Karana.Cara paling sederhana menghubungkan diri dengan Tuhan adalah sembahyang.Sembahyang artinya menyembah Hyang Widhi. Jika dalam kehidupan kita senantiasa dapat memusatkan pikiran, memuja Hyang widhi maka tujuan tertinggi pasti akan tercapai sebagaimana sabda Tuhan.
dalam Bhagawad Gita Bab IX sloka 34 :
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
Pusatkan pikiranmu pada-Ku, berbaktilah pada-Ku, dan tunduklah pada-Ku, dan dengan mendisiplinkan dirimu serta menjadikan-Ku sebagai tujuan, engkau akan sampai kepada-Ku.

Untuk senantiasa dapat memusatkan pikiran dan memuja Hyang Widhi tidaklah mudah.Perlu kedisiplinan dan keihlasan dalam menjalaninya. Satu-satunya cara agar kita selalu dapat menghubungkan diri dengan Maha Pencipta adalah dengan mempelajari, memahami dan melaksanakan Yadnya. Yadnya dalam kegiatan karma keseharian adalah sarana untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.Terlebih Yadnya dalam bentuk Upacara/ritual jelas merupakan wujud nyata usaha menghubungkan manusia dengan Sang Penciptanya.dc

d. Sebagai ungkapan rasa terima kasih.

Manusia memiliki rasa dan pikiran dan dalam tatanan kehidupan sosial terikat pada aturan susila dan moral.Dengan olah rasa yang baik maka rasa syukur merupakan salah satu motivasi utama untuk selalu berbuat kebajikan. Kita diberikan hidup sebagai manusia, dilahirkan pada keluarga yang satwam, berada pada lingkungan sosial yang baik , dan diciptakan bersama bumi yang penuh keindahan dan kedamaian, adalah suatu yang luar biasa. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi manusia bijak untuk tidak bersyukur dan tidak berterima kasih kepada Sang Pencipta.

Ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Hyang Widhi itulah dilakukan dengan Yadnya

Bekerja dengan benar dan giat, menolong orang yang kesusahan, belajar giat, dan kegiatan lain yang didasari pengabdian dan rasa ikhlas adalah salah satu contoh ungkapan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas anugrah Tuhan untuk kesehatan, keselamatan diri, rejeki, serta kehidupan yang kita terima.

Upacara/ritual yang dilakukan Umat Hindu baik yang bersifat rutin (contohnya ngejot, maturan sehari-hari dsb ), maupun berkala ( rahinan, odalan, serta hari suci lainnya ) salah satu tujuan utamanya sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Hyang Widhi atas semua anugrah Beliau.


e. Untuk menciptakan kehidupan yang harmonis

Hyang Widhi menciptakan alam dengan segala isinya untuk memutar kehidupan.Sekecil apapun ciptaan-Nya memiliki fungsi tersendiri dalam kehidupan ini. Dewa, Asura, manusia, binatang, tumbuhan, bulan, bintang, bahkan bakteri dan kumanpun semuanya memiliki tugas dan fungsi tersendiri dalam memutar kehidupan ini. Alam dengan segala isinya memiliki keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu manusia sebagai bagian alam semesta mempunyai kewajiban untuk menjalankan tugas dan fungsinya untuk ikut menciptakan keharmonisan kehidupan. Dalam Bhagawad Gita , III.16 dijelaskan : Pàrtha
Di dunia ini, mereka yang tidak ikut memutar roda kehidupan ini, pada dasarnya bersifat jahat, memperturutkan nafsu semata dan mengalami penderitaan, wahai 
Agar perputaran roda kehidupan ini berjalan dengan harmonsi maka peranan manusia sangat penting.Jika manusia dalam melakoni hidup penuh keserakahan dan mengabaikan prinsip-prinsip Dharma maka kehancuran pasti terjadi.
Hanya dengan Yadnya keharmonisan alam dapat tercipta.Yadnya menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Hyang Widhi, manusia dengan sesamanya dan keharmonisan hubungan manusia dengan alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar